Kenali Perbedaan Partai Islam, Partai Nasionalis dan Partai Sekuler

Bila satu saja kader partai Islam tersangkut masalah, maka caci maki dan tuduhan munafik deras mengalir. "Suruh siapa bawa-bawa Islam?" Tapi segudang kader partai sekuler tersangkut bermacam-macam kasus, tak ada tuduhan munafik. "Wajarlah.. Kan ga bawa-bawa agama." Jargon Pancasila tidak lagi sakral, hanya pajangan.

Bila partai Islam mengadakan baksos dan mempublikasikannya, langsung dituduh riya', tidak ikhlas, hanya mencari suara, dll. Bila partai sekuler mengundang wartawan untuk meliput blusukan, langsung disanjung pro rakyat, sederhana, bekerja untuk rakyat, dll...

Bila partai Islam mengadakan acara pengajian, dituduh politisasi agama. Bila partai sekuler mengadakan acara pengajian, dibilang nasionalis religius.

Bila ada kader partai Islam terlihat berpenampilan mewah, dituduh tidak zuhud, cinta harta, memanfaatkan suara umat Islam, dll, Tapi begitu banyak kader partai sekuler berpenampilan parlente, dianggap wajar sudah kaya dari sananya.

Dulu pernah ada yang mengatakan bahwa PKS itu ahli bid'ah, sedangkan Golkar hanya ahi maksiat. Partai Islam bid'ah, partai sekuler urusan muamalat.

Partai Islam menyebut-nyebut jargon Islam, dibilang arabisasi. Partai sekuler bawa istilah-istilah barat, dibilang modern.

Umat Islam mendukung seorang calon karena agamanya, dituduh sektarian primordial. Sedangkan etnis/agama tertentu menggalang dukungan karena punya kesamaan etnis/agama, sunyi dari tuduhan sektarian primordial. 

http://1.bp.blogspot.com/-oDaLWceecwE/Uve1eNSBwJI/AAAAAAAAEtY/Vo3wjpZP3mY/s1600/BgAghBzCEAAIxzt.png

Enak sekali partai sekuler. Standar ganda menguntungkan mereka. Ada yang mau menambahkan?
Sumber : islamedia.web.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar