Menilik Kelemahan Bakal Cawapres Jokowi

Menilik Kelemahan Bakal Cawapres Jokowi -- Sejumlah nama disebut menjadi pendamping Joko Widodo (Jokowi). Mereka adalah Jusuf Kalla (JK), Abraham Samad, dan Ryamizard Ryacudu. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. 

Pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah, Gun Gun Heryanto, menyatakan JK punya beberapa kelebihan. "Dia punya pengalaman di birokrasi yang sangat memadai. Posisinya sebagai wakil presiden era SBY menjadikan JK sangat kaya perspektif untuk jabatan serupa di periode lima tahun mendatang," jelasnya saat dihubungi, Senin (28/4). 

Menurutnya, JK punya watak pemimpin pengambil risiko. Hal ini terlihat saat JK mengambil inisiatif MOU Helsinki, konversi minyak ke gas, dan resolusi konflik SARA. JK juga bisa diterima kalangan usaha serta tidak terbebani dosa masa lalu dan sederhana. 

Joko Widodo 

Kelemahannya, JK merupakan tipe pemimpin spontan dalam mengeluarkan pernyataan. Meski orisinal tapi kerap melahirkan polemik. Dia bisa sangat kuat dalam menjalankan tugas sebagai Wapres. 

Namun, jika tidak bisa mengerem, maka punya potensi dominan. Terlebih jika berpasangan dengan Jokowi. Jika tak hati-hati, maka bisa jadi Jokowi rikuh bersama JK. 

Mengenai Abraham, ia menyebut memiliki kelebihan karena masih muda. Jika berpasangan dengan Jokowi akan cukup selaras. Ia juga punya rekam jejak sangat memadai dalam pemberantasan korupsi. 

Dia adalah pimpinan KPK pertama yang menetapkan pejabat setingkat menteri sebagai tersangka korupsi. Kelemahannya, dia belum teruji dalam mesin birokrasi. Sehingga masih terlalu prematur mengatakan bekalnya cukup dengan menjadi Ketua KPK saat ini. Abraham juga tak cukup memiliki dukungan politik. 

Sementara kelebihan Ryamizard yaitu, diterima di lingkar elite PDIP, terutama Mega. Dia punya pengalaman di birokrasi militer yang bisa menjadi penambah nilai bagi Jokowi. Kelemahannya, dia kurang mampu melakukan komunikasi politik yang strategis. 

Komentarnya juga menunjukan sosok jenderal lapangan ketimbang pemikir. Dia juga belum teruji konsep-konsep dan visi kebangsaannya. Selain juga masih tanda tanya, apakah sosoknya bisa diterima dunia usaha.
sumber : republika.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar