Jokowi Berpasangan Dengan Siapapun Pilpres Tetap Dua Putaran - Pemilihan Presiden 2014 diprediksi akan berlangsung selama dua putaran. Hal itu bila didasarkan tiga calon presiden yang akan bertanding yakni Joko Widodo, Prabowo Subianto dan Aburizal Bakrie.
Meskipun sejumlah nama pendamping Jokowi dimunculkan, peluang menang calon presiden yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) untuk satu putaran kecil.
Dalam survei "Koalisi Capres Berbasis Pemilih Partai" yang dilakukan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Jokowi dipasangkan oleh Jusuf Kalla (JK), Mahfud MD, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Dahlan Iskan dan Ryamizard Ryacudu.
Sedangkan Prabowo Subianto yang diusung Gerindra dipasangkan dengan Hatta Rajasa atau Ahmad Heryawan. Sementara capres Golkar Aburizal Bakrie yang hanya dipasangkan dengan Wiranto.
"Tidak dapat satu putaran," kata Peneliti SMRC Sirojudin Abbas di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta, Minggu (4/5/2014).
Dalam simulasinya, terdapat tiga pasangan yang bakal bertarung pada pilpres yakni Jokowi-Mahfud MD, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, dan Aburizal Bakrie (ARB)-Wiranto.
Menurutnya, jika pilpres diadakan sekarang, pasangan Jokowi-Mahfud MD akan unggul mencapai 47,6 persen, Prabowo-Hatta 27,4 persen, ARB-Wiranto 12,2 persen, dan sebanyak 12,9 persen menjawab belum tahu.
Kemudian bila Jokowi berpasangan dengan JK hanya meraih 46,1 persen, Prabowo-Hatta 28,5 persen, ARB-Wiranto 12,1 persen, dan sebanyak 13,4 persen menjawab belum tahu. Jika Jokowi berpasangan dengan Ahok hanya meraih 44,1 persen, Prabowo-Hatta 30,1 persen, ARB-Wiranto 12,2 persen, dan sebanyak 13,7 persen menjawab belum tahu.
Lalu simulasi pasangan Jokowi berpasangan dengan Dahlan Iskan mendapat suara 44,6 persen, Prabowo-Hatta 29,4 persen, ARB-Wiranto 12,2 persen, dan sebanyak 13,8 persen menjawab belum tahu. Sedangkan bila Jokowi berpasangan dengan Ryamizard Ryacudu mendapat suara 41,8 persen, Prabowo-Hatta 30,7 persen, ARB-Wiranto 12,9 persen, dan sebanyak 14,6 persen menjawab belum tahu.
"Bila wakilnya Ryamizard, dukungan pada Jokowi melemah secara signifikan," tuturnya.
Simulasi lainnya, Jokowi berpasangan dengan Mahfud MD mendapat suara 46,3 persen, Prabowo-Ahmad Heryawan 27,6 persen, ARB-Wiranto 12,7 persen, dan sebanyak 13,4 persen menjawab belum tahu.
"Siapapun wakil Jokowi, kalau pilpres diadakan pada waktu survey dan pasangan lebih dari dua kemungkinan akan dua putaran," imbuhnya.
Sirojudin mengatakan diantara nama pendamping Jokowi, Mantan Ketua MK Mahfud MD lebih menguntungkan karena dapat meningkatkan elektabilitas.
"Kalau wakil Jokowi adalah Mahfud MD, selisih angka dengan Prabowo membesar secara signifikan. Prabowo melemah dengan kata lain Mahfud punya efek positif dan signifikan mengalahkan Prabowo. Jika wakilnya JK efeknya kurang signifikan, selisihnya sedikit membesar," jelasnya.
Sedangkan Prabowo bila berpasangan dengan Hatta Rajasa atau Ahmad Heryawan belum bisa mengalahkan Jokowi. "Aher tidak banyak membantu Prabowo mengalahkan Jokowi. Efek Aher dan Hatta bagi Prabowo kurang lebih sama," kata Sirojudin.
SMRC mengadakan survei dengan menggunakan populasi survei pemilih pemula ke atas dengan jumlah sampel 2040 namun yang valid untuk dianalisis 2015. Jumlah margin eror sebesar 2,2 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Responden yang terpilih diwawancarai secara tatap muka oleh pewawancara untuk satu desa atau kelurahan yang terdiri hanya dari 10 responden. Waktu wawancara dilakukan pada 20-24 April 2014 ( tribunnews.com )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar