Rakyat Mulai Jenih, Sudah Tidak Ada yang Baru Dari Jokowi

Rakyat Mulai Jenih, Sudah Tidak Ada yang Baru Dari Jokowi - Tingkat elektabilitas pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa melejit. Sedangkan elektabilitas Jokowi-JK stagnan.

"Angin dewi fortuna lebih mengarah ke mereka (Prabowo-Hatta)," kata pengamat senior Pusat Data Bersatu, Agus Herta, di Jakarta, Selasa (1/7).

Dia menjelaskan elektabilitas Joko Widodo yang makin merosot, karena tidak menawarkan hal-hal baru kepada publik. Ini juga membuat undicided voters lebih banyak berpaling ke Prabowo-Hatta.

"Ada unsur kebaruan yang hilang dari Jokowi. Karena tidak ada yang baru, publik bosan dan ada kejenuhan," katanya.

Capres Joko Widodo - (Foto: inilahcom)

Kejenuhan itu merembet pada laju elektabilitas yang mandek atau stagnan. Lebih parah lagi, lanjutnya, terjadi penurunan tingkat keterpilihan Jokowi.

Agus menuturkan, sebelumnya pemilih mempertimbangkan memilih Jokowi karena butuh pemilih yang dekat dengan rakyat. "Tapi proporsinya hanya 30%. Tidak bertambah. Sebaliknya publik tertarik pada pemimpin yang tegas," ujar Agus.

Menjelang pelaksanaan pilpres, publik yang belum menentukan pilihan (undecided voters) mulai berubah. Menurut Agus, kubu Prabowo lebih banyak menerima limpahan jenis pemilih itu.

"Undecided voters menipis dan proporsi terbesarnya lari ke Prabowo-Hatta Dalam beberapa hari ke depan terus terjadi pergeseran," katanya.

Sebelumnya, lembaga survei Indonesia Research Center (IRC) mengungkapkan temuan elektabilitas Prabowo-Hatta lebih unggul dengan perolehan 47,5 persen dan Jokowi-JK 43 persen.

Jumlah pemilih mengambang tercatat menurun signifikan pada tiga minggu jelang Pilpres, dari kisaran 40 persen menjadi 9,5 persen. Dari pemilih yang belum memutuskan pilihannya sekitar 9,5 persen, sebagian besar mengaku cenderung akan memilih Prabowo. [rok]
Sumber : inilah.com 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar