Usung Wiranto-Hary Tanoe, Hanura "Bunuh Diri" — Politisi Partai Demokrat Ruhut Sitompul menilai, Partai Hanura "bunuh diri" dengan pengusungan Wiranto dan Hary Tanoesoedibjo sebagai bakal calon presiden dan calon wakil presiden pada Pemilihan Presiden 2014. Menurut Ruhut, pencalonan itu terlalu dini karena dilakukan sebelum pemilu legislatif yang menjadi tolok ukur untuk bisa memutuskan pengusungan capres dan cawapres.
“Ini terbilang nekat, karena kalau melihat sekarang, bagi Hanura mencalonkan capres dan cawapres sangat sulit. Dalam matematika politiknya adalah tindakan 'bunuh diri' namanya,” ujar Ruhut di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (2/7/2013).
TRIBUNNEWS/DANY PERMANA Calon presiden dan wakil presiden yang diusung Partai Hanura Wiranto (kiri) dan Hary Tanoesoedibjo saat acara deklarasi capres-cawapres dari Partai Hanura di Jakarta, Selasa (2/7/2013). Sebelum diusung sebagai cawapres Partai Hanura, Hary Tanoesoedibjo sempat bergabung dengan Partai NasDem yang dipimpin Surya Paloh.
Ruhut mengungkapkan, RUU Pemilihan Presiden hingga kini masih digodok parlemen. Dalam dinamika yang berkembang sekarang, kata Ruhut, partai-partai justru mendukung agar presidential threshold yang menjadi syarat parpol bisa mengajukan capres tidak diubah dari Undang-Undang Pilpres yang sudah ada.
Dalam aturan itu, presidential treshold yakni 20 persen kursi di parlemen dan 25 persen suara di tingkat nasional.
“Kemungkinan bahkan PT untuk Pilpres 2014 akan tetap 20 persen. Maka, kalau Hanura suaranya sekarang dalam survei masih rendah, jelas mereka harus bekerja keras menaikkan elektabilitasnya. Yang menurut saya, usaha ini sangat susah untuk dilakukan,” papar Ruhut.
Selain itu, ia menilai, langkah Hanura yang sudah jauh-jauh hari menetapkan capres dan cawapres yang diusungnya juga menutup peluang berkoalisi dengan partai lain. Padahal, dalam peta persaingan saat ini, menurutnya, akan ada banyak parpol yang mendapat kursi di parlemen. Oleh karena itu, perolehan suara partai politik tidak terlalu signifikan sehingga koalisi untuk mengusung capres dan cawapres menjadi harga mati.
“Jadi dengan dia memajukan Wiranto-Hary Tanoe tidak mungkin lagi cari koalisi karena partai-partai lain juga sudah punya kandidat capresnya masing-masing,” kata Ruhut.
Seperti diberitakan, Partai Hanura akhirnya mendeklarasikan Wiranto-Hary Tanoe sebagai capres dan cawapres. Penetapan pasangan ini dilakukan setahun sebelum pelaksanaan pemilu legislatif. Di Partai Hanura, Hary Tanoe baru saja bergabung dan langsung dilantik sebagai Ketua Badan Pemenangan Pemilu partai ini.
sumber : compas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar