Kebijakan Pro Asing + Utang SBY = Negara Bangkrut! - Selama 9 tahun menjabat, pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dianggap membuat jumlah utang negara meningkat cukup signifikan.
Menurut Ketua Koalisi Anti Utang (KAU), Dani Setiawan, selama masa pemerintahaan SBY peningkatan jumah utang mencapai 724,22 triliun rupiah, dan secara keseluruhan total utang pemerintah Indonesia hingga April 2013 telah mencapai 2.023,72 triliun.
Menurut Ketua Koalisi Anti Utang (KAU), Dani Setiawan, selama masa pemerintahaan SBY peningkatan jumah utang mencapai 724,22 triliun rupiah, dan secara keseluruhan total utang pemerintah Indonesia hingga April 2013 telah mencapai 2.023,72 triliun.
"Angka 724 trilun itu amat besar, belum ditambah utang-utang baru yang belum cair, saya berani katakann peningkatan bisa mencapai hampir 1000 triliun nanti jika melihat penurunan nilai tukar uang kita. Jadi kalo SBY mengatakan sejak tiga tahun lalu mengurangi utang, setgab juga mengeluarkan edaran ke berbagai instansi untuk mengurangi pembiayaan, faktanya jumlah utang terus meningkat," ujar Dani dalam Diskusi Kemandirian Bangsa "Kebijakan Pro Asing+Utang SBY=Negara Bangkrut!" di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Ahad (7/7/2013).
Menurut Dani, kondisi utang pemerintah yang terus meningkat, menyebabkan anggaran negara terus tersedot untuk membayar utang sehingga mengorbankan alokasi untuk pos-pos yang lain.
Pada tahun 2013 pemerintah merencanakan membayar cicilan pokok dan bunga utang sebesar 299,708 triliun atau sekitar 17,3 persen dari total belanja negara pada APBNP 2013 yang berjumlah 1.726,2 triliun.
"Beban pembiayaan APBN besar di utang. Penambahan utang mau tidak mau telah menggerus keuangan negara dan mengurangi anggaran untuk sektor publik yang tentunya merugikan rakyat," jelasnya.
sumber : suara-islam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar