Jokwi dan Sabdo Pandito Ratu

Jokwi dan Sabdo Pandito RatuMandat apapun yang dititahkan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri kepada Joko Widodo alias Jokowi, pasti akan dipatuhi oleh Gubernur DKI Jakarta tersebut, apapun konsekuensinya.

Mengenai hal tersebut, pakar komunikasi politik dari Universitas Indonesia, Agung Suprio, menuturkan Jokowi memang memiliki kepatuhan yang luar biasa kepada Megawati. Kepatuhan Jokowi ini pun tidak seperti kader PDIP yang lain, antara lain Rustriningsih ataupun Tri Rismaharani.

"Kesan atau kekhawatiran bahwa Jokowi hanya akan menjadi boneka Megawati, tercipta karena Jokowi memiliki kepatuhan yang luar biasa pada Megawati. Sebagai kader partai dalam kultur yang nepotis, gaya Jokowi ini akan sukses mengantarnya sebagai Calon Presiden (capres) karena mampu menyenangkan hati Megawati," papar Agung 

http://data.tribunnews.com/foto/bank/images/20140111_000351_jokowi-cium-tangan-megawati.jpg
Kader PDI Perjuangan yang juga Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo ( kanan) mencium tangan Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (ketiga kiri) usai menerima Nasi Tumpeng saat perayaan Hari Ulang Tahun Ke-41 PDI Perjuangan di Kantor DPP PDI Perjuangan Jalan Raya Lenteng Agung 99, Jakarta, Jumat (10/1/2014). Megawati Soekarnoputri meminta kepada seluruh kader untuk fokus mengantarkan PDI Perjuangan menjadi pemenang Pemilu Legislatif 2014 atau memperoleh suara minimal 20 persen. (Warta Kota/Adhy Kelana) 

Pria yang juga menjabat Ketua Dewan Pakar Solidaritas Rakyat Peduli Indonesia (Sorpindo) itu menjelaskan kekhawatiran tersebut bisa berlanjut seandainya Jokowi menjadi Presiden. Menurutnya kekhawatiran Jokowi menjadi boneka, terutama terkait pengambilan keputusan sebagai pimpinan.

"Begitu pula jika Jokowi terpilih menjadi Presiden. Kekhawatiran dan kesan bahwa Jokowi tidak mandiri dalam membuat keputusan terutama ketika kepentingan masyarakat luas bertabrakan dengan kepentingan partai atau Ketua Umum. Jokowi akan lebih memilih kepentingan partai," tuturnya.

"Dalam konteks ini, Megawati adalah sang ratu. Jika Megawati bersabda, maka dalam perspektif kekuasaan Jawa, sabda itu tidak bisa dibantah. Sabdo Pandito Ratu. Ini juga pertanyaan besar buat Jokowi, apakah ia sosok yg mandiri? Apakah ia sosok nasionalisme tulen ala bung Karno yang berdikari?" imbuhnya.
sumber : tribunnews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar