Soal Elektabilitas Jokowi Mulai Kambing hitam Jabatan Gubernur DKI

Soal Elektabilitas Jokowi Mulai Kambing hitam Jabatan Gubernur DKI - Elektabilitas terus merosot, bakal calon presiden PDI Perjuangan Joko Widodo menyalahkan jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta. Ia tidak bisa 'all out'karena terhambat jabatannya itu.

"Saya kan lima hari kerja (Gubernur), cuma dua hari (berkampanye). Sehingga naik turun," ujar Jokowi saat melakukan blusukan ke Pasar Manggis, Jakarta Selatan, Senin (5/5).

Tetapi Jokowi yakin jika elektabilitasnya akan kembali naik. Terlebih pada tanggal 18 Mei mendatang, politisi PDI Perjuangan ini akan mengambil cuti panjang untuk persiapan pemilihan presiden mendatang.

Joko Widodo (GATRAnews/Adi Wijaya) 

"Mungkin kalau sudah non aktif, akan kelihatan (kembali naik). Kadang-kadang saja naik turun," tukas mantan orang nomor satu di Surkarta ini.

Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) melansir elektabilitas Jokowi terus merosot karena PDI Perjuangan kurang optimal. Kondisi tersebut membuat elektabilitas pesaingnya Prabowo Subianto melesat naik.

“Kalau melihat trennya, Jokowi cenderung melemah dan Prabowo menguat. Dua bulan ke depan Jokowi bisa dikalahkan Prabowo bila salah memilih pasangan dan salah menerapkan strategi kampanye,” ujar peneliti SMRC Sirojudin Abbas.

Menurut Sirojudin, selama lima bulan terakhir elektabilitas Jokowi terus menurun. Sebaliknya Prabowo terus mengalami peningkatan.

"Jokowi di Maret 2014 mencapai 56%, sedangkan Prabowo 27%. Tapi April 2014 Prabowo naik hingga 36%, Jokowi turun jadi 52%. Jadi kalau masih dua bulan lagi Jokowi dan Prabowo bisa sama nanti," tukas Abbas. (*/Zak)
Sumber : gatra.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar